Political Communication Strategy of The Yogyakarta Sultanate in The Reform Era: Media, Religion and Cultural Approaches

Authors

  • Slamet Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59188/eduvest.v5i1.50317

Keywords:

Political Communication, Sultanate of Yogyakarta, Reformation Era

Abstract

This study aims to analyze the political communication strategy carried out by the Sultanate of Yogyakarta in the reform era which included the political communication of the Yogyakarta Sultanate through media, religious and cultural approaches. These three approaches cannot be separated from the position of Sultan Hamengkubuwono who is a government political leader as well as a cultural leader and religious leader. The findings of this study state that the Sultanate of Yogyakarta has a political communication strategy that includes media, religious and cultural approaches. In terms of the media approach, the Yogyakarta Sultanate was carried out through mass media, namely the word rubric in Kedaulatan Rakyat. Also through book publications that contain the Sultan's political ideas. As for the religious approach, the Sultanate of Yogyakarta uses Pathok Negoro Mosque and Grebeg Ceremony as a medium for political communication. In the cultural approach, it uses the tradition of Pisowanan Ageng, Cermo, Wayang Kulit, and the Titah Raja for its political communication media. This study also strengthens the statement that the success of decentralization of democracy in Indonesia cannot be separated from the socio-cultural conditions that lie behind it.

References

Arsip Keraton Ngayongyakarta Hadiningrat, Dawuh Dalem, Angka 01/DD/HB.X/EHE-1932 Tentang Pranatan Tata Rakite Perpintahan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, tertanggal 29 Rejeb EHE 1932/08 November 1999.

As’ad, KH. Ally, 2012, Nagari Dalem, Gelar Dalem, Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Kawula Gusti, Materi Pawiyatan Darah Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, diperbanyak oleh Majelis Bukhoren Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta.

Azizah, Umi, “Masjid Pathok Negoro Mlangi: Respon Masyarakat Mlangi Terhadap Renovasi Masjid Tahun 2012 M,” Jurnal JUSPI, Vol. 1, No. 2, Tahun 2017, 212-222.

Bambang Tri Putranto, 2015, Keluarga Ndalem Kesultanan Yogyakarta, 28 April 2015, Wawancara.

Cheema, Shahbaz Ahmad, 2013, “Problematizing the Religious Basis of Maududi’s Political Theori,” Studies on Asia, Series IV, Vol. III, No. 2, October 2013, Lahore: University of the Pujab.

Citraiswara, KRT., 2015, Abdi Ndalem Tepas Widyo Budaya ing Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 01 Juni 2015, Wawancara.

Condrokirono, GKR., 2015, Penghageng Kawedanan Ageng Panitro Puro Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Mei 2015, Wawancara.

Dardias, Bayu, “Menyiapkan Sultan Perempuan: Legimitasi Langit dan Efektivitas Rezim Sultan Hamengku Buwono X,” Jurnal Masyarakat Indonesia, Vol. 42, No. 1, tahun 2016, 31- 49.

Dwiandiyanta, B. Yudi, Antonius Bima Murti Wijaya, Martinus Maslim dan Suyoto, “New Shadow Modelling Approach of Wayang Kulit,” International Journal of Advnced Science and Technology, Vol. 43, June 2012, 95-104.

Jakubowicz, Karol, 2012, “Democracy and New Media in Central and Eastern Europe,” Central European Journal of Communication, 1, 2012, 139-145.

Jatiningrat, KRT, Penghageng Tepas Dwarapura ing Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Wawancara, 25 Mei 2015.

Junaedi, Fajar, 2013, Komunikasi Politik: Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia, Yogyakarta: Buku Litera.

Kedaulatan Rakyat, “Pisowanan Ageng II, Akan di gelar Mei, Dwi Tunggal Ciri Keistimewaan DIY,”Yogyakarta, 2007, 24.Koran Tempo, 10 Desember 2010.

KGBH. Yudahaningrat, Penghageng Tepas Tanda Yeksi ing Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, 20 Mei 2015.

Kismoyo, Heru Wahyu, 2008, Merajut Kembali Pemikiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Yogyakarta: Dharmakaryadhika Publiser Pers.

Lampito, Octo dkk, 2015, Bunga Rampai Masjid Pathok Negoro, Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Derah Istimewa Yogyakarta.

M. Kamaludin Purnomo, 2015, Ketua Takmir Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Ngaglik, 4 Juni 2015, Wawancara.

Mahfudz, M.A. Sahal, 2014, “Islam dan Politik,” NU Online, 15 Maret 2014. Diakses melalui http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,6-id,50799-lang,id-c,taushiyah-t,Islam+dan+Politik-.phpx tanggal 21 Desember 2015.

Pamadhi, Hajar, dkk, 2010, Bunga Mawar dan Melati dari PuroPakualaman, Yogyakarta:Tri Tunggal Buana Dewi.

Pribadi Wicaksono (Red), 2018, “Sultan Ingin Kebesaran Peradaban Yogya-Mataram Bangkit Lagi,” Tempo.co, lebih lengkap https://nasional.tempo.co/read/647983/sultan-ingin-kebesaran-peradaban-yogya-mataram-bangkit-lagi diakses 20 April 2018.

Rahim, Muhammad Abdul, “Elit, Cultural Capital, dan Sabda Raja dalam Sukses Kepemimpinan Keraton dan Gubernur DIY,”Jurnal INRIGHT, Vol. 6, No. 1, November 2016, 201-240. Diakses melalui http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/inright/article/download/1445/1251 tanggal 12 April 2018.

Subiakto, Henry dan Rachmah Ida, 2012, Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi, Jakarta: Kencana.

Sugiaryo, dkk, “Filling Position of Governor and Vice Governor of Yogyakarta Sepecial Region in Indonesia,” Universal Journal of Educational Research 4 (7), 2016, 1718-1723.

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: CV. Alfabeta.

Sujayo, 2015, “Buddhisme dan Politik,” www.artikelbuddhist.com, diakses melalui http://artikelbuddhist.com/2011/05/buddhisme-dan-politik.html tanggal 20 Desember 2015.

Tridayatanti, Gissela, 2014, “Fungsi Tari Rembara Sebagai Media Komunikasi Budaya Pada Masyarakat di Kabupaten Paser,” eJournal Ilmu Komunikasi, Vol. 3, No. 2, 2014, 396.405.

Undang-Undang No. 3 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Wardani, Laksmi Kusuma, 2012, “Pengaruh Pandangan Sosio-Kultural Sultan Hamengkubuwana IX terhadap Eksistensi Keraton Yogyakarta,” Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan Politik Tahun 2012, Vol. 25, No. 1, 56-63.

Wijaya, Pamela Maher, 2011, Kekuasaan Politik Raja Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Dalam Perspektif Partai Politik; Telaah Antropologi Politik terhadap Pro dan Kontra Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Tesis Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, tidak dipublikasikan,

www.kratonjogja.id

Yusuf, Mundzirin, 2009, Gunungan: Fungsi, Respond an Pengaruhnya di Masyarakat, Kajian Terhadap Upacara Garebeg di Kraton Ngayoyakarta Hadiningrat, Disertasi Uiversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Downloads

Published

2025-01-20

How to Cite

Slamet, S. (2025). Political Communication Strategy of The Yogyakarta Sultanate in The Reform Era: Media, Religion and Cultural Approaches. Eduvest - Journal of Universal Studies, 5(1), 696–712. https://doi.org/10.59188/eduvest.v5i1.50317